PCM PANGGUNGREJO - Salah satu ikhtiar Persyarikatan Muhammadiyah memajukan taraf hidup rakyat Palestina dilaksanakan dalam program jangka panjang pada bidang pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia.
Menurut Direktur Utama LazisMu PP Muhammadiyah, Edi Suryanto sebagaimana yang dikutip dari tabligh.id, Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (LazisMu) sudah menjalankan program pendidikan untuk bangsa Palestina sejak 2018.
Program ini dilaksanakan LazisMu disamping tetap memberikan bantuan jangka pendek dan infrastruktur sehingga Lazismu memiliki distingsi lebih dengan umumnya lembaga filantropi yang lain. Di Lebanon, Muhammadiyah bahkan telah mendirikan sekolah bagi para pengungsi Palestina.
“Meskipun LazisMu juga masih mengarahkan sebagian program pada bidang-bidang tersebut, perlu diperhatikan juga bagaimana peningkatan kapasitas sumber daya manusia Palestina,” ujar Edi pada Rabu (8/11) melalui Republika.
Edi menyebut program pendidikan sejak 2018 itu dijalankan lewat kemitraan berbagai pihak, baik Kementerian Pendidikan dan Pemerintah Palestina bagi mahasiswa Palestina yang menempuh studi di Gaza ataupun di luar Gaza.
Kemitraan ini pada 2019 kemudian ditingkatkan melalui kerja sama LazisMu dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) untuk membuka peluang bagi warga Palestina belajar di Indonesia.
“Program ini, kita berikan bagi mahasiswa jenjang S-1 dan S-2 serta program kursus pendek pada beberapa bidang. Beberapa kursus tersebut tersedia di beberapa universitas, di antaranya Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Lamongan, Makassar, Surabaya, dan Yogyakarta,” ujarnya.
Mengenai cara mengakses program pendidikan ini, kata Edi pelajar Palestina dapat mengajukan permohonan melalui Kementerian Pendidikan Tinggi di Palestina. Beasiswa ini dapat diakses bagi pelajar Gaza yang telah mengungsi keluar Gaza.
Dia menjelaskan, beasiswa tahun ajaran 2023/2024 sudah dibuka. Karena itu, proses aplikasi online harus diselesaikan paling lambat 30 November 2023. Menurut dia, hasil seleksi akan diumumkan pada 17 Desember 2023. Setelah itu, wawancara akan dilakukan pada 24-30 Desember 2023. Rekomendasi lebih diberikan pada mahasiswa yang memiliki penguasaan ilmu agama dan hafalan Alquran.
“Hal ini kami maksudkan agar mahasiswa Palestina yang menempuh studi di Indonesia juga bisa mengajarkan ilmu Agama di lingkungan tempat tinggalnya di Indonesia. Sehingga bisa saling berbagi manfaat,” pungkas Edi.
Sumber : majelis tabligh.id
0 Komentar