Setelah menyambangi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama kemarin, hari ini Selasa (8/11) Presiden Joko Widodo melanjutkan konsolidasi pasca demonstrasi 4 November dengan bertemu sejumlah jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta.
Presiden yang saat itu tampak mengenakan kemeja batik lengan panjang berwarna cokelat dan peci hitam tiba sekitar pukul 10.00 WIB dengan didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Keduanya langsung disambut oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo juga mengapresiasi PP Muhammadiyah yang turut mendinginkan suasana baik sebelum dan pada saat demonstrasi 4 November berlangsung. Pernyataan-pernyataan yang menyejukkan dari PP Muhammadiyah dinilai turut berperan sehingga demonstrasi tersebut dapat berlangsung dengan tertib dan damai.
"Tadi saya menyampaikan penghargaan yang tinggi, apresiasi yang tinggi, kepada PP Muhammadiyah dari pusat sampai ke daerah yang ikut memberikan kesejukan, yang ikut mendinginkan suasana sebelum demo tanggal 4 November yang lalu maupun pada saat demo," jelas Jokowi.
Banyak hal turut dibicarakan dalam pertemuan tersebut seperti misalnya implementasi ekonomi kerakyatan sebagai bentuk kerja sama antara pemerintah dengan PP Muhammadiyah. Selain itu, juga dibahas mengenai rencana penyediaan saluran politik bagi umat Islam yang dapat berjalan seiringan dengan pemerintah.
"Yang berkaitan dengan politik Islam, tadi juga diusulkan dari PP Muhammadiyah agar ini bisa dikerjakan bersama-sama antara pemerintah dan Muhammadiyah sehingga bisa memberikan ruang dan saluran politik bagi umat Islam dan bisa mengembangkannya dengan baik," pungkas Jokowi.
Sebagaimana diketahui, pasca demonstrasi 4 November lalu, Presiden Joko Widodo langsung menyambangi dan berkomunikasi dengan organisasi masyarakat Islam seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan PP Muhammadiyah. Meski demikian, sejumlah pihak menyayangkan langkah yang dilakukan Presiden Joko Widodo tersebut terkesan lamban. Terhadap kritik yang membangun tersebut, Presiden Joko Widodo berpandangan bahwa masukan-masukan serupa itu ialah masukan bagus bagi dirinya untuk ke depannya semakin memperbaiki diri.
"Saya kira itu sebuah masukan yang bagus. Yang belum baik akan kita perbaiki, yang belum bagus akan kita benahi. Saya kira saya manusia biasa yang penuh dengan kesalahan, yang penuh dengan kekurangan," tutup Jokowi. (adam)
Reporter : Raipan
Sumber : muhammadiyah.or.id
0 Komentar